A. FUNGSI KOHESI, KOHERENSI DAN
REFERENSI
a.
Fungsi
Kohesi
Konsep
kohesi mengacu pada hubungan bentuk antar unsur-unsur wacana sehingga memiliki
keterkaitan secara padu. Dengan adanya hubungan kohesif itu, suatu unsur dalam
wacana dapat diinterprestasikan sesuai dengan keterkaitannya dengan unsur-unsur
yang lain. Hubungan kohesif dalam wacana sering ditandai dengan penanda-penanda
kohesi, baik yang sifatnya gramatikal maupun leksikal.
b.
Fungsi
Koherensi
Fungsi
koherensi yakni penjelas dari suatu kalimat agar mudah dipahami. Hal itu karena
didalam koherensi terdapat suatu rangkaian fakta dan gagasan yang teratur dan telah
tersusun secara logis. Koherensi ini berhubungan dengan makna yang masih
memerlukan interpretasi sehingga hubungan antar tubuh wacana diperlukan penanda
yang berupa hubungan antar kalimat. Penanda hubungan itu berfungsi untuk
menghubungkan kalimat sekaligus menambah kejelasan hubungan antarkalimat dalam
wacana.
c.
Fungsi
Referensi
Fungsi referensi di dalam
bahasa yang menyangkut “nama diri”,
hal ini digunakan sebagai topik baru (untuk memperkenalkan) atau
untuk menegaskan bahwa topik masih sama. Topik yang sudah jelas biasanya
dihilangkan atau diganti.
Studi
kasus: Apakah bisa kohesi dan koherensi digunakan untuk membedah atau
menganalisa suatu teks dalam buletin Jumat?
Jawaban:
bisa dan memungkinkan menganalisa buletin menggunakan kohesi dan koherensi.
Misalnya saja digunakan tujuan penelitian yang berupa; untuk mengetahui
bagaimana penggunaan kohesi dan koherensi dalam teks buletin jumat. Melihat tujuan
dari penulisan bulletin, yakni melalui buletin agar dapat membangun karekter
muslim yang baik. Aspek kohesi dan koherensi merupakan kriteria dan prinsip yang
penting salam suatu teks buletin sehingga buletin dapat dipahami dan bermanfaat
bagi para pembaca. Hal itu karena aspek kohesi dan koherensi membangun suatu
wacana sehingga dapat menyampaikan pesan kepada para pembaca. Dengan cara ini,
tujuan dari buletin untuk membangun karakter muslim dapat tercapai.
Post a Comment
Post a Comment