A. PENGERTIAN KOHESI, KOHERENSI, DAN
REFERENSI
1.
Kohesi
Kohesi
merupakan hubungan antarbagian dalam
teks yang ditandai penggunaan unsur bahasa. Konsep kohesi pada dasarnya mengacu
kepada hubungan bentuk, artinya unsur-unsur wacana (kata atau kalimat) yang
digunakan untuk menyusun suatu wacana memiliki keterkaitan secara padu dan utuh
(Mulyana, 2005: 26).
Kohesi wacana
dibagi menjadi dua yakni kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Kohesi
gramatikal terdiri atas 4 macam; antara lain referensi, subtitusi, elipsis, konjungsi; sedangkan kohesi leksikal terdiri atas 3 macam
yakni sinonim, repetisi, kolokasi.
2.
Koherensi
Koherensi didefiniskan sebagai sebuah pola keterkaitan
antara bagian yang satu dengan bagian yang lain, sehingga kalimat memiliki kesatuan
makna yang utuh (Brown dan Yule dalam Mulyana, 2005: 30). Dengan kata lain
bahwa koherensi
mengandung
makna ‘pertalian’ antara kalimat yang satu dan yang lainya. Koherensi juga
berarti hubungan timbal balik yang serasi antarunsur dalam kalimat (Tarigan
via Mulyana, 2005: 30). Hubungan koherensi adalah
keterkaitan antara bagian yang satu dengan yang bagian lainnya, sehingga
kalimat memiliki kesatuan makna yang utuh. Wacana yang koheren memiliki ciri:
susunannya teratur dan amanatnya terjalin rapi, sehingga mudah diintepretasikan
(Samiati via Mulyana,
2005: 30).
3.
Referensi
Secara
tradisional, referensi adalah hubungan antara kata dengan benda (orang,
tumbuhan, sesuatu lainnya) yang dirujuknya. Referensi merupakan perilaku
pembaca/ penulis yang menentukan referensi suatu tuturan adalah pihak pembicara
sendiri, sebab hanya pihak pembicara yang paling mengetahui hal yang diujarkan
dengan hal yang dirujuk oleh ujarannya (Mulyana, 2005:15-16).
Sumber :
Mulyana. (2005). Kajian Wacana.Yogyakarta: Tiara Wacana
Post a Comment
Post a Comment