1.
Peran
Teks dalam Kajian Wacana
Dalam
hal teks sebagai komunikasi, Nunan (1993:6), mengungkapkan bahwa “text to refer to any written record of
communicative event”. Dari pendapat Nunan, maksudnya adalah suatu teks
lebih mengacu pada bahasa tulis. Hal senada juga diungkapkan oleh Juez
(2009: 6), Juez mengatakan secara umum istilah teks digunakan terbatas pada
bahasa tulis. Dalam hubungan dengan kajian wacana, teks dan wacana sering
diartikan berbeda dari segi ranah pemakaianya. Wacana bisa terdiri dari lisan
dan tulisan. Jadi teks merupakan bagian dari sebuah wacana.
Wacana
bisa artikan sebagai teks yang memenuhi syarat-syarat tertentu sehingga dapat
dikatakan sebagai sebuah wacana. Karena
materi pokok dari kegiatan analisis wacana adalah menganalisis sebuah wacana,
maka teks berperan sebagai objek analisisnya. Ketika peneliti hendak melakukan
analisis wacana, hal yang harus dilakukan adalah peneliti harus sudah
menentukan wacana apa yang akan dianalisis, teks apa yang akan dianalisis,
jenis teks apa yang akan dianalisis. Hal tersebut dikarenakan teks akan
mempengaruhi metode dan strategi peneliti dalam melakukan analisis wacana.
Baca juga : Apa itu Teks, Koteks dan Konteks
Baca juga : Apa itu Teks, Koteks dan Konteks
2.
Peran Koteks dalam Kajian Wacana
Menurut KBBI, Kotek merupakan kalimat yg
mendahului dan/atau mengikuti sebuah kalimat dl wacana. Definisi tersebut
diperkuat oleh kridalaksana (2011: 137) yang berpendapat bahwa koteks dapat diartikan sebagai kalimat atau unsur-unsur
yang mendahului dan/atau mengikuti sebuah unsur lain dalam wacana. Posisi koteks
dalam teks yakni mendampingi teks lain dan mempunyai keterkaitan dan
kesejajaran. Keberadaan teks yang terkait dengan koteks terletak pada bagian
depan (mendahului) atau pada bagian belakang teks yang mendampingi.
Peran
kotek dalam kajian wacana adalah; dari Keberadaan ko-teks dalam suatu wacana
menunjukkan bahwa teks satu memiliki hubungan dengan teks lain yang mengikat
kedua teks tersebut dalam suatu arti dan konteks tertentu yang utuh, sehingga
dapat ditafsirkan makna dari suatu teks tersebut.
3.
Peran Kontek dalam Kajian Wacana
Membahas
mengenai konteks, ini bisa berkaitan dengan berbagai hal misalnya saja pada
konteks Budaya, pengetahuan, linguistik, semotaktis, sintaksis dan situasi.
KBBI mempunyai dua definisi dari konteks, yakni 1) bagian suatu uraian atau
kalimat yg dapat mendukung atau menambah kejelasan makna; 2) situasi yg ada hubungannya dengan
suatu kejadian. Sedangkan menurut Mulyana (2005: 21),
konteks dapat dianggap sebagai sebab dan alasan terjadinya suatu
pembicaraan/dialog. Menurut
Brown & Yule (1983) konteks adalah lingkungan atau keadaan tempat bahasa
digunakan. Halliday & Hasan (1994) mengatakan bahwa konteks
dapat diartikan sebagai situasi atau latar terjadinya suatu komunikasi.
Dalam perananya,
dalam kajian wacana konteks berperan sebagai himpunan informasi-informasi yang
menjelaskan secara lebih rinci wacana yang sedang dianalisis. Dalam memahami
definisi konteks yakni terdiri dari delapan komponen tutur. Komponen tersebut
yakni, setting dan scene, participants, ends, act sequences, key,
instrumentalities, norms of interaction and interpretation, dan genre.
Kedelapan komponen tersebut tidak dapat digunakan secara terpisah dalam
melakukan analisis wacana karena kedelapan komponen tersebutlah yang sebelumnya
digunakan oleh penulis atau penutur ketika berkomunikasi melalui teks (baik
tulis atau lisan) sehingga peneliti harus menemukan kedelapan komponen tersebut
agar dapat mengambil informasi dari penulis atau penutur secara utuh dan
sempurna.
Post a Comment
Post a Comment