Newmark (1988, p. 95) categorize cultural category into five categories. They are;
Newmark (1988: 95) mengelompokkan unsur-unsur budaya menjadi 5 kategori, yaitu:
1. Ekologi
Budaya ekologi ini mencakup keadaan geografis, misalnya: flora, fauna, lembah, bukit, dan lain-lain. Setiap negara memiliki istilah berbeda-beda dalam menamai suatu medan geografi.
2. Budaya materi
Budaya materi meliputi: makanan, pakaian, rumah, dan kendaraan. Untuk kategori makanan, misalnya: soto (Indonesia), dan lain-lain. Pakaian, misalnya: kebaya (Indonesia), dan sebagainya. Rumah, misalnya: gazebo, bungalow, dan sebagainya. Dan pada kendaraan, misalnya: dokar, becak, dan lain-lain.
3. Budaya sosial
Kebudayaan sosial menyangkut pekerjaan, permainan, hiburan, istilah kekerabatan, olah raga dan seni. Misalnya kata sensee yang mempunyai komponen makna berbeda dengan guru. Sensee dalam bahasa Jepang dapat bermakna guru, dokter atau orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu)
4. Organisasi, adat istiadat, aktivitas, prosedur, konsep
Misalnya dalam penamaan posisi dalam pemerintahan, nama organisasi, maupun prosedur suatu organisasi. Misalnya: RT/RW hanya ada dalam konsep budaya Indonesia.
5. Bahasa isyarat dan kebiasaan
Di Indonesia dan beberapa negara lain, mengacungkan jempol itu artinya setuju atau tanda untuk memberikan pujian. Tapi, hal itu tidak berlaku di Yunani. Di negara ini, mengacungkan jempol dianggap tidak sopan, karena mengartikan sebuah hinaan.
1) Ecology: fauna, flora, and geographical features,
2) Material culture: clothes, food, houses/city, transports, and traditional weapons,
3) Social culture: work, leisure, names and terms of address, and kinship.
4) Social Organization: social organization, social administration, religion, artistic things and craft,
5) Habits and gesture. With these in mind, the translator might consider those categories in their source text.
Dalam bahasa Indonesia
1. Ekologi
Budaya ekologi ini mencakup keadaan geografis, misalnya: flora, fauna, lembah, bukit, dan lain-lain. Setiap negara memiliki istilah berbeda-beda dalam menamai suatu medan geografi.
2. Budaya materi
Budaya materi meliputi: makanan, pakaian, rumah, dan kendaraan. Untuk kategori makanan, misalnya: soto (Indonesia), dan lain-lain. Pakaian, misalnya: kebaya (Indonesia), dan sebagainya. Rumah, misalnya: gazebo, bungalow, dan sebagainya. Dan pada kendaraan, misalnya: dokar, becak, dan lain-lain.
3. Budaya sosial
Kebudayaan sosial menyangkut pekerjaan, permainan, hiburan, istilah kekerabatan, olah raga dan seni. Misalnya kata sensee yang mempunyai komponen makna berbeda dengan guru. Sensee dalam bahasa Jepang dapat bermakna guru, dokter atau orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu)
4. Organisasi, adat istiadat, aktivitas, prosedur, konsep
Misalnya dalam penamaan posisi dalam pemerintahan, nama organisasi, maupun prosedur suatu organisasi. Misalnya: RT/RW hanya ada dalam konsep budaya Indonesia.
5. Bahasa isyarat dan kebiasaan
Di Indonesia dan beberapa negara lain, mengacungkan jempol itu artinya setuju atau tanda untuk memberikan pujian. Tapi, hal itu tidak berlaku di Yunani. Di negara ini, mengacungkan jempol dianggap tidak sopan, karena mengartikan sebuah hinaan.
Newmark, P. (1988). A textbook of translation. Hertfordshire: Prentice hall.
1. Fuadi, C.
(2016). Foregignization and Domestication strategies in cultural term
translation of tourism brochures. Jefl = http://dx.doi.org/10.23971/jefl.v6i2.434
Post a Comment
Post a Comment