Sebelum terjun dalam dunia proofreading, ada baiknya mengetahui apa itu proofreading atau uji-baca. kemudian tugas menjadi seorang proofreader serta perbedaan antara proofreading and editor. Berikut ulasanya:
Apa itu Proofreading - Uji Baca?
Proofreading atau uji-baca adalah
kegiatan membaca ulang sebuah tulisan guna memeriksa apakah terdapat kesalahan
dalam teks tersebut. Kesalahan seperti kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan,
konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata.
Tugas seorang proofreader
Tugas seorang proofreading bukan
hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Tapi juga harus bisa memastikan bahwa
tulisan bisa diterima logika dan dipahami. Seperti mengenali apakah sebuah
kalimat efektif atau tidak, susunannya sudah tepat atau belum, hingga
memastikan jika substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca.
Contohnya, dalam teks terjemahan.
Output dari proofreading adalah teks yang mudah dipahami, bahkan hingga orang tidak
mengetahui bahasa asal teks terjemahan tersebut.
Kesimpulannya, tugas seorang
proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak
kehilangan substansi awalnya.
Editor vs Proofreading
Jika dirunut dari pembahasan di atas, berikut ada beberapa
letak perbedaan antara editor dan proofreader (glints.com):
1. Tanggung jawab
Salah satu perbedaan yang mendasar antara proofreader dan
editor adalah terletak pada tanggung jawabnya.Meskipun sama-sama bertugas untuk
membaca naskah dari penulis secara keseluruhan, proofreader tidak bertugas
untuk memperbaiki langsung kesalahan dari penulis.Ini berbeda dengan editor
yang langsung turun tangan jika ada kesalahan, mulai dari tatanan bahasa,
struktur kalimat, tanda baca, dan lain-lain.
Sementara itu, proofreader memastikan tidak ada kesalahan
yang fatal dalam penulisan serta memastikan semuanya sudah sempurna sebelum
diterbitkan. Dalam artian lain, editor memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan
kualitas tulisan secara keseluruhan, sedangkan proofreader mengurangi kesalahan
dari tulisan yang sudah selesai.
2. Ruang lingkup kerja
Selain tanggung jawab, letak perbedaan lainnya adalah
mengenai ruang lingkup kerja. Dilansir dari Editage, proofreader tidak terlalu
banyak berkolaborasi dengan penulis.
Berbeda halnya dengan editor, profesi ini dipastikan akan
sering berkolaborasi dengan penulis karena membicarakan struktur kalimat serta
isi dari naskah secara keseluruhan.
3. Estimasi waktu
Estimasi waktu untuk menyelesaikan pekerjaan antara editor
dan proofreader juga berbeda. Bisa dibilang, editor memiliki estimasi waktu
yang lebih lama karena benar-benar harus memperbaiki naskah secara keseluruhan.
Sementara itu, proofreader estimasi waktunya terbilang lebih
cepat dari editor. Pasalnya, ia hanya memastikan bahwa tidak ada kesalahan dari
sebuah tulisan. Akan tetapi, tetap dibutuhkan ketelitian yang tinggi bagi
proofreader untuk melakukan tugasnya.
Post a Comment
Post a Comment