Definisi
Code-Switching is a code change in language use, is a language phenomenon in bilingual or multilingual societies.
Alih Kode adalah peralihan penggunaan kode satu bahasa ke kode bahasa yang lainnya. Ini merupakan fenomena kebahasaan yang muncul dalam masyarakat dengan dua bahasa atau banyak bahasa.
Dalam definisi lain, alih kode dapat diartikan sebagai penggunaan bahasa lain atau ragam bahasa lain pada satu percakapan untuk menyesuaikan diri dengan peran atau situasi lain atau karena adanya partisipan lain (wikipedia).
Britannica memberi definisi "Code-switching, process of shifting from one linguistic code (a language or dialect) to another, depending on the social context or conversational setting." atau Alih kode, proses peralihan dari satu kode bahasa (bahasa atau dialek) ke kode bahasa lainya, tergantung pada konteks sosial atau topik pembicaraan.
Contoh alih kode, seseorang mula-mula menggunakan kode bahasa A (bahasa Indonesia), kemudian beralih menggunakan kode bahasa B (bahasa Inggris), maka peralihan pemakaian seperti itu disebut alih kode (code-switching).
Alih kode juga terjadi ketika seseorang menghubungkan atau memasukkan bahasa keduanya ke dalam tuturan bahasa pertamanya namun masing-masing klausa dari kedua bahasa tersebut tetap mendukung fungsi bahasanya sendiri-sendiri.
Kategori Alih Kode
Poplack dalam ( Piantari, Muhatta, & Fitriani, 2011: 13) membagi alih kode ke dalam tiga kategori yaitu :
(1) tag-switching atau alih kode akhir yang biasanya terjadi di akhir kalimat,
(2) inter-sentential yaitu alih kode yang terjadi antar kalimat dan
(3) intra-sentential yaitu alih kode yang terjadi didalam kalimat.
Dari pembagian jenis alih kode tersebut di atas, dapat dipahami bahwa tag code switching terjadi ketika pengguna alih kode menggunakan ungkapan pendek suatu bahasa ke dalam bahasa lain yang berbeda di akhir ucapannya.
Inter-sentential code switching terjadi ketika suatu kalimat lengkap dalam suatu bahasa di ucapkan di antara dua kalimat dalam bahasa lain yang berbeda.
Sedangkan intra-sentential code switching terjadi ketika satu kata, frase, atau klausa suatu bahasa ditemukan di dalam kalimat bahasa lain yang berbeda.
Faktor Yang melatarbelakangi Alih Kode
Rahmina, Roswita Lumban Tobing dalam tulisanya yang berjudul PENGGUNAAN ALIH KODE (CODE SWITCHING) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI MA MU’ALLIMAAT MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA menuliskan faktor faktor yang melatarbelakangi Alih Kode. Faktor faktor tersebut dikemukakan oleh banyak ahli. Dijelaskan sebagai berikut:
A. Gardner –Choloros (2009, pp.42-43) mengatakan bahwa ada tiga faktor yang menyebabkan seseorang melakukan alih kode, yaitu
(1) faktor kebebasan tertentu dari si pembicara dan kondisi tertentu yang mana beberapa variasi bahasa yang digunakan, yang berdampak pada semua partisipan dari keragaman bahasa yang relevan dalam suatu komunitas tertentu, (2) faktor yang melekat pada pembicara, keduanya sebagai individu dan sebagai anggota bagian dari kelompok keanekaragaman bahasa: kemampuan mereka dalam setiap variasi bahasa, jaringan dan hubungan sosial mereka, ideologi dan sikap mereka, persepsi orang lain dan persepsi mereka sendiri, dan
(3) faktor yang terjadi di dalam percakapan dimana alih kode merupakan suatu percakapan yang utama bagi pembicara, menyediakan peralatan bahasa lebih jauh untuk struktur wacana melampaui seseorang yang menggunakan satu bahasa saja.
B. Holmes (1995, p.41) alih kode terjadi karena dilatarbelakangi beberapa faktor, yaitu: situation, participant, solidarity, status dan topic.
C. Poedjosoedarmo (1978, pp.21-22) dalam hasil penelitiannya yang berjudul “Kode dan Alih Kode” menambahkan faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode dengan lebih rinci. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut
(1) karena adanya perubahan kehendak dan suasana hati penutur,
(2) karena ada orang ketiga yang muncul di dalam suatu percakapan,
(3) karena suasana pembicaraan berganti,
(4) karena adanya pengaruh dari pokok pembicaraan yang lain,
(5) karena penutur tidak begitu menguasai kode bahasa yang tengah dipakainya, dan
(6) karena adanya pengaruh kalimat-kalimat atau kode yang baru saja terucapkan yang berbeda dengan kode semula.
D. Margana (2004) dalam penelitiannya memuat beberapa faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode khusus dalam ranah pendidikan yaitu:
(1) kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh pihak-pihak yang beinteraksi,
(2) topik yang disampaikan, dan
(3) setting komunikasi.
E. Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Gumperz (1982) dan Goyvaerts & Zembele (1992) yang memuat tiga faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode, yaitu:
(1) pergantian topik,
(2) seting, dan
(3) partisipan.
Dapat terjadi pada tataran Kata maupun Frasa
Alih kode dapat berupa dalam bentuk kata dan frasa. Frasa dan kata yang muncul dalam alih kode meliputi jenis kelas kata nomina, ajektiva, verba, dan adverbia.
Faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode yang telah disebutkan di atas terjadi dalam segala ranah kehidupan sosial masyarakat bilingual.
Fungsi Alih kode
1. Mengungkapkan emosi atau perasaan
2. Menyampaikan makna secara lebih tepat
3. Untuk menekankan makna
4. Mengungkapkan identitas
Sumber:
Piantari, L.,L., Muhatta, Z., & Fitriani, D., A. 2011. Alih Kode (Code-Switching) Pada Status Jejaring Sosial Facebook Mahasiswa. Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, 1 (1) 12-18. Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/290090-alih-kode-code-switching-pada-status-jej-16f3ddb9.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Alih_kode
https://www.britannica.com/topic/code-switching
Post a Comment
Post a Comment